20 Jun 2020

Menjawab Isu Radikalisme Melalui ‘Komitmen NKRI di Tanah Papua’

 

LEAD.co.id | Isu radikalisme yang disuarakan oleh oknum-oknum pro kemerdekaan Papua terjawab melalui dialog bertema “Komitmen NKRI di Tanah Papua” yang diselenggarakan Forum Pemuda Ekonomi Bangsa (Formosa), didukung oleh Ikatan Alumni Universitas Pertahanan (Ikani Unhan) pada hari Senin (15/6/2020).

Kegiatan yang di moderatori oleh Mahasiswa Pascasarjana Unhan, M. Apriawan Repadjori dengan Narasumber yang berasal dari berbagai latar belakang ini kemudian menyampaikan berbagai data dan argument terkait tema yang diusung.

Pembicara pertama, Letkol (Chb) Immanuel Franthos Papare, SE, M.Han yang merupakan TNI Asal Papua menjelaskan bahwa issu rasisme memang sering menjadi alat yang sangat baik untuk menimbulkan perpecahan.

 

”Padahal kalau kita melihat tidak hanya di Indonesia, issu rasisme juga terjadi hampir di seluruh dunia, dan bukan hanya suku di Papua, tapi semua suku bisa dimainkan dengan issu ini” ungkapnya.

Tidak hanya itu, Immanuel juga menegaskan Masalah Papua, adalah masalah indonesia, sebab Papua menjadi barometer, maka sudah seyogyanya pemerintah hadir disana. Selain itu Kol. Immanuel juga mengungkapkan bahwa struktur yang ada dalam pemerintahan pusat juga masih sangat kurang yang berasal dari tanah Papua.

Sementara pembicara kedua berasal dari Akademisi UNHAN, Dr Supandi Halim, S.Sos., MM. Beliau menjelaskan pelbagai hal terkait pembangunan yang ada di Papua, terkhusus ditinjau dari sudut pandang ekonomi pertahanan. Menurutnya Kolaborasi Triple Helix antara Pemerintah, Pengusaha, dan Akademisi, menjadi kunci suksesnya suatu pembangunan.

 

“Pendekatan pembangunan ekonomi Pertahanan adalah Bagaimana SDN dapat dikelola dengan baik untuk kemakmuran, dengan konsep serasi selaras dan seimbang” ungkap Dr Supandi yang juga merupakan Sesprodi Ekonomi Pertahanan Unhan.

Kemudia pembicara ketiga dari Derektir Riseach Formosa, Yeldi S Adel, S.IP., M.Si. Beliau menegaskan bahwa pemerintah NKRI telah berkomien di tanah Papua, melalui data beliau bercerita mengenai Program-program yang sudah diupayakan Pemerintah demi kemakmuran mayarakat di Tanah Papua.

“Hal ini bisa dilihat dari program percepatan pembangunan infrastruktur, Program Beasiswa dalam bidang pendidikan, dan juga Program kesehatan oleh pemerintah saat ini” ungkapnya.

 

Walau begitu, menurut Yeldi Pembangunan yang dilakukan tetap harus dievaluasi, terutama pembangunan harus serasi dengan kebudayaan masyarakat yang ada di Papua.

Setelah pemaparan berlangsung moderator memberikan kesempatan kepada 3 orang peserta untuk bertanya. Kegiatan berakhir dengan sesi foto bersama dan ditutup oleh Sekjen DPP Formosa, Rafiq, SE.

 

 

Sumber : lead .co.id


 Info Update : 

Letkol (Chb) Immanuel Franthos Papare, SE, M.Han bertugas di Kemhan

0 komentar: