25 Nov 2021

Wantannas ke Kota Pekalongan, Bahas Perkembangan Batik



KBRN, Pekalogan : Tim Deputi Bidang Sistem Nasional (Desisnas) Setjen Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) Republik Indonesia melakukan kunjungan kerja ke Kota Pekalongan di rumah dinas wali kota (Guest House), Rabu (24/11/2021). Kunjungan tersebut disambut baik oleh Wali Kota Pekalongan HA Afzan Arslan Djunaid bersama Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Pekalongan, Erli Nufiati SE, serta sejumlah Kepala OPD terkait, bertempat.

Kunjungan tim Wantannas ke Kota Batik ini untuk mencari data pengembangan UMKM industri batik di Kota Pekalongan. Wali kota yang akrab disapa Aaf tersebut berharap kunjungan ini dapat memberikan berkah dan kemajuan bagi Kota Pekalongan.

“Alhamdulillah Kota Pekalongan hari ini kedatangan tamu istimewa dari Wantannas. Kunjungan mereka kali ini ingin ikut mengetahui apa yang menjadi permasalahan dan potensi di Kota Pekalongan supaya bisa dikembangkan,” tuturnya.

Menurutnya, kunjungan Wantannas selama 2 hari ke depan ini, Wantannas diharapkan bisa menemukan potensi dan hal-hal yang positif untuk segera dikoordinasikan dengan pemerintah pusat mengenai program-program pengembangan batik apa yang bisa disinkron ke depannya. Terlebih, Kota Pekalongan telah dinobatkan oleh The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) sebagai Kota Batik (World's City of Batik) dan Kota Kreatif Dunia.

“Syukur-syukur pemerintah pusat bisa memberikan Kota Pekalongan. Harapannya, kedatangan mereka ini membawa berkah dan angin segar untuk Kota Pekalongan. Karena Kota Pekalongan ini sebagai Kota Batik,kami tadi membahas seputar batik, seperti diketahui Kota Pekalongan sudah dinobatkan sebagai Kota Batik dan Kota Kreatif Dunia. Mudah-mudahan ini bisa bermanfaat untuk Kota Pekalongan,” ungkapnya.

Sementara itu, Analisa Kebijakan Sumber Daya Manusia Desisnas Wantannas, Kolonel Infanteri Jatmiko Wirastomo menjelaskan bahwa, kedatangan Tim Wantannas ke Kota Pekalongan untuk mencari data dan kendala untuk pengembangan UMKM di sektor batik.

"Kami dari Watannas selaku perwakilan dari Staff Kepresidenan, kami ke Kota Pekalongan akan mencari data dan bahan masukan dalam rangka membantu mengatasi kendala untuk pengembangan UMKM terutama industri batik, serta melihat secara nyata di lapangan tentang pencemaran limbah yang ada sehingga kita bisa memberikan solusi juga," papar Jatmiko.

Kolonel Inf Jatmiko menilai, perkembangan batik Kota Pekalongan sudah sangat baik dan mendunia, terutama dari sektor industrinya, dibandingkan daerah penghasil batik lainnya seperti Yogyakarta dan Solo. Industri batik di Kota Pekalongan yang berkembang selama ini telah membawa dampak positif dalam peningkatan income daerah setempat. 

“Apalagi batik Pekalongan ini sudah diakui oleh UNESCO, sehingga adanya batik disini menjadikan kami tertarik, secara nyata di lapangan bahwa dengan batik bisa meningkatkan income bagi daerah maupun pemerintahan secara keseluruhan, terlebih dari segi pemasaran ekspor yang semakin meluas,” tegasnya.

Terkait dengan regenerasi batik yang menjadi salah satu kendala permasalahan perkembangan batik ini perlu menjadi perhatian bersama. Pasalnya,regenerasi batik ini perlu dilakukan sebagai upaya melestarikan sekaligus memperkenalkan potensi budaya batik yang sudah ada selama ini di Kota Pekalongan.

“Regenerasi batik ini seperti yang disampaikan Pak wali kota tadi ini masih menjadi PR untuk Kota Pekalongan,karena semakin kesini generasi yang muda ini harus diperkenalkan dan dibangkitkan minatnya untuk menjadikan suatu daya tarik tersendiri / profesi bagi mereka. Jangan sampai suatu saat batik sebagai warisan budaya ini hilang,sehingga kita semua harus mempertahankannya,” pungkasnya.

Usai penerimaan di Rumah Dinas Walikota Pekalongan,Tim Watanhas didampingi Kepala OPD terkait melanjutkan kunjungannya ke Makodim 0710/Pekalongan, Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft (Asephi) Pekalongan di Batik Wirokuto, dan Kantor Dindagkop-UKM Kota Pekalongan. (Miftachudin - Pekalongan)

 

Sumber : rri.co .id


Update info: 

Kolonel Infanteri Jatmiko Wirastomo menjabat sebagai Analisa Kebijakan Sumber Daya Manusia Desisnas Wantannas,


0 komentar: