Wartawan: Selamat siang, Bapak-bapak Perwira Tinggi. Kami ucapkan selamat atas kenaikan pangkat yang Bapak-bapak terima. Ini tentunya merupakan kebanggaan besar, tidak hanya untuk pribadi tetapi juga untuk keluarga besar Akmil 94. Bisa diceritakan bagaimana perasaan Anda saat menerima anugerah kenaikan pangkat ini?
Mayjen TNI Bayu Permana (tersenyum bangga): Terima kasih banyak atas ucapan dan dukungannya. Saya sangat bersyukur kepada Allah SWT atas amanah ini. Momen ini membuat saya semakin sadar bahwa setiap pangkat atau jabatan adalah tanggung jawab besar. Apalagi, saya pernah bekerja bersama Letjen TNI Tri Budi Utomo, yang menjadi inspirasi dalam melaksanakan tugas dengan penuh dedikasi. Saya jadi teringat perjuangan kita saat di awal karier dulu. Berat, tapi penuh kenangan! (tertawa kecil)
Brigjen TNI Paulus Eddy Susanto (tersenyum hangat): Puji Tuhan, saya juga merasa sangat bersyukur. Saya berasal dari Gombong, kota kecil yang penuh kenangan. Sebagai seorang Katolik, saya selalu percaya bahwa doa dan kerja keras adalah kunci keberhasilan. Kalau bicara soal perasaan, saya ini sebenarnya lebih gugup daripada saat memelihara burung di rumah. (tertawa kecil) Burung-burung saya malah lebih tenang daripada saya kemarin saat upacara kenaikan pangkat!
Brigjen TNI Heru Prajitno (tersenyum lebar): Saya juga merasa sangat bersyukur atas kepercayaan ini. Sebagai anggota Korp Zeni, saya selalu berprinsip untuk membangun, baik secara fisik maupun mental, di mana pun saya bertugas. Sebelumnya, saya menjabat sebagai Kabagum di Ditjen Strahan Kemhan. Saya akui, pengalaman itu cukup menantang, tetapi di situlah saya belajar banyak. Tugas seperti ini memang penuh tantangan, tapi saya selalu menikmatinya. (tertawa ringan)
Brigjen TNI Heldi Wira (tersenyum puas): Alhamdulillah, saya bersyukur kepada Allah SWT atas kenaikan pangkat ini. Sebagai orang Minang, filosofi hidup kami selalu menekankan pentingnya agama dan adat sebagai pedoman. Saya juga masih ingat pengalaman bertugas di Bogor. Waktu itu sering hujan, jadi sepatu dinas saya lebih sering basah daripada kering. (tertawa kecil) Tapi itulah kenangan yang membuat perjalanan ini berharga.
Brigjen TNI Robertus Subono (tersenyum penuh semangat): Saya sangat bersyukur atas anugerah ini. Sebagai seorang Katolik, doa adalah landasan saya dalam setiap langkah. Saya selalu percaya bahwa tidak ada jalan yang mudah, apalagi dalam dunia militer. Waktu bertugas sebagai Atase Pertahanan, saya sering kali merasa harus lebih sabar dan tenang menghadapi situasi yang kompleks. Sekarang, setelah melalui itu, saya bisa tersenyum dan bilang, “Akhirnya saya berhasil melewatinya.”
Wartawan : Luar biasa cerita-cerita dari Bapak-bapak ini. Apa pesan dan harapan Anda untuk rekan-rekan Akmil 94 yang lain, baik yang masih bertugas maupun yang sudah purnawirawan?
Mayjen TNI Bayu Permana (dengan nada serius tapi santai): Pesan saya sederhana: tetaplah menjadi prajurit yang setia kepada bangsa dan negara. Jadikan semangat pengabdian sebagai panduan dalam setiap langkah kita. Saya juga ingin mengingatkan, kita ini satu keluarga besar, jadi mari terus menjaga solidaritas.
Brigjen TNI Paulus Eddy Susanto (tersenyum hangat): Betul, Pak Bayu. Saya berharap kita semua tetap solid sebagai keluarga besar Akmil 94. Kalau perlu, kita harus lebih sering berkumpul, ya. Selain untuk silaturahmi, juga untuk berbagi cerita. Karena sering kali, cerita sederhana dari rekan-rekan itu justru jadi inspirasi besar.
Brigjen TNI Heru Prajitno (mengangguk setuju): Saya sepakat. Kita ini sudah seperti saudara. Harapan saya, mari kita terus menjaga nama baik angkatan kita. Jangan lupa, perjalanan ini belum selesai. Kita masih punya banyak hal untuk diberikan kepada bangsa ini.
Brigjen TNI Heldi Wira (tersenyum bijak): Saya ingin menambahkan, keberagaman kita adalah kekuatan kita. Kita semua berasal dari latar belakang yang berbeda, tapi tujuan kita sama: mengabdi untuk negara. Selama kita ingat hal itu, saya yakin kita akan terus kompak.
Brigjen TNI Robertus Subono (tersenyum tegas): Saya setuju dengan semua yang sudah disampaikan. Akmil 94 adalah rumah kita. Mari kita terus mendukung satu sama lain, baik dalam tugas maupun dalam kehidupan pribadi. Saya percaya, selama kita menjaga semangat kebersamaan, tidak ada yang tidak bisa kita capai.
Wartawan : Terima kasih banyak atas waktu dan cerita-cerita yang sangat inspiratif ini. Semoga kenaikan pangkat ini menjadi berkah bagi Bapak-bapak dalam menjalankan tugas.
Seluruh PATI (tertawa kecil bersama): Terima kasih kembali. Aamiin!
Wawancara ini bersifat imajinatif dan sebagai bentuk apresiasi kepada para rekan Akmil 94 yang mendapatkan kenaikan pangkat.
Semoga terus berkarya untuk bangsa dan negara
Silahkan beri komentar
0 komentar:
Posting Komentar