![]() |
Sumber Foto: Google |
Mengawal Presiden di TMP Kalibata
Peran penting Brigjen Edi dimulai sejak dini hari pada 17 Agustus. Tepat pukul 00.00 WIB, ia menyambut Presiden Prabowo Subianto dalam upacara Ziarah Nasional dan Renungan Suci di Taman Makam Pahlawan Kalibata. Dari gerbang utama, Edi berdiri tegap, menerima laporan dari perwira upacara, dan mendampingi Presiden menuju pusara para pahlawan. Di momen hening itu, Garnisun di bawah koordinasinya memastikan setiap detil prosesi berlangsung khidmat, menegaskan bahwa negara tidak pernah alpa memberi penghormatan kepada mereka yang gugur demi kemerdekaan.
Tidak berhenti di situ, Brigjen Edi kembali memainkan peran vital dalam prosesi siang harinya. Ia ikut mengatur dan mengawal jalannya kirab bendera pusaka dari Monas menuju Istana Merdeka. Iring-iringan yang membawa duplikat Bendera Merah Putih dan naskah teks Proklamasi itu tidak hanya sekadar simbol seremoni, tetapi juga menghadirkan kekuatan sejarah yang dirangkai dengan kebudayaan nusantara. Pasukan pengawal khusus, iringan seni daerah, hingga penampilan para Paskibraka bergerak dalam harmoni yang hanya mungkin terwujud lewat pengendalian ketat dan terukur.
Generasi Akmil 94 di Panggung Negara
Kehadiran Brigjen Edi Saputra di panggung kenegaraan merupakan buah perjalanan panjang sejak ia menanggalkan baret taruna pada 1994. Kariernya ditempa di satuan Infanteri, dari Batalyon Raider, Dandim, Aspers di Kostrad, hingga staf di Kodam. Ia juga pernah menduduki posisi Wadan Rindam XVII/Cenderawasih serta menjabat di Mabesad. Jalan panjang ini membentuknya sebagai perwira matang yang piawai mengelola operasi dan protokol, hingga akhirnya dipercaya mengemban jabatan Kaskogartap I/Jakarta.
Sebagai lulusan Akmil 94, Edi merupakan representasi generasi yang ditempa dalam disiplin keras di era tanpa gadget, tetapi kini mampu mengawal prosesi kenegaraan di era digital dengan presisi. Baginya, setiap detik dalam sebuah upacara adalah cermin wajah bangsa. “Setiap detik upacara adalah cermin wajah bangsa. Garnisun harus memastikan semuanya berjalan sempurna,” ujarnya dalam sebuah kesempatan. Ungkapan ini menggambarkan filosofi tugasnya: menjaga wibawa negara lewat tata upacara yang tidak boleh ada celah.
Di balik gegap gempita Istana Merdeka, lantunan lagu kebangsaan, dan derap langkah pasukan pengibar bendera, nama Brigjen TNI Edi Saputra tercatat sebagai perwira yang memastikan upacara HUT ke-80 Kemerdekaan RI berjalan khidmat dan penuh wibawa. Kiprahnya bukan sekadar rutinitas tahunan, melainkan sebuah pengabdian yang menyatukan sejarah, kehormatan, dan disiplin militer dalam satu momentum penting bangsa. Dan bagi Angkatan 94, sosok Edi adalah bukti nyata bahwa taruna yang dulu dilantik di era Orde Baru kini tetap berdiri di garis depan, menjadi wajah negara di hadapan rakyatnya.
0 komentar:
Posting Komentar